Resah
Raihan Ma’ruf D.I
Malam biru berkawan bulan setengah.
Binar indah bunga api merah.
Jadi penutup kisah dan awal sebuah
resah.
Sekilas bayang memandang hitam.
Di bibir jalanan tempat pejalan kaki
berdiri.
Menanti dia yang sudah sendiri.
Sendiri dia yang menanti sudah pergi.
Sepasang mata yang dulu sampaikan
dogmanya pada hati.
Kini berbalik dan mulai membuka
kembali dialektika soalan lama.
Bisakah kamu melogikakan rasa?
Menjadikan satu antara benci dan
cinta?
Atau menempatkan dua cinta dalam satu
hati?
Atau jadikan hati sebagai tempat dua
benci?
Dialog panjang berjalan sepanjang
jalan.
Hati tetap ingin percaya, walaupun
mata sudah berbicara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar