Tampilkan postingan dengan label Hima Dilogi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hima Dilogi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 04 Juni 2013

Futsal Dilogi, Menjunjung Tinggi Spotivitas



Dalam rangka menyambut ulang tahun Hima Dilogi tanggal 24 Mei besok,  divisi Krisma telah menyiapkan serangkaian acara, salah satunya yaitu pertandingan futsal antar angkatan. Futsal di lakukan pada 19 Mei 2013, peserta dari angkatan 2010 sampai 2012. Tidak hanya untuk laki-laki saja, wanitapun diharuskan mengirimkan tim futsal perkelas. Acara dimulai pukul 09.00 WIB dan selesai pukul 14.00 WIB. Pertandingan futsal tahun ini dimenangkan oleh angkatan 2010 byang berhasil merebut gelar juara untuk tim futsal laki-laki dan perempuan. Acara berlangsung dengan baik dan lancar, meskipun terjadi sedikit keterlambatan waktu, harusnya futsal selesai maksimal pukul 13.00 WIB, meski demikian itu merupakan hal yang wajar, tutur Anisa selaku ketua panitia Hut Hima. Anisa mengatakan, “Acara berjalan dengan meriah, karena banyak yang berpartisipasi baik sebagai  peserta maupun suporter. Kendala, ada beberapa panitia yang tidak hadir, tapi saya sangat mengapresiasikan teman-teman karena pertandingan futsal sangat sportif.” Hal senada juga disampaikan oleh Arif peserta futsal yang tim nya berhasil meraih juara, “menurut saya sangat berkesan, karena pertandingan futsal ini dapat menyatukan anak-anak Sosiologi dari beberapa angkatan, selain itu dapat memperkuat kerjasama satu tim, acaranya seru karena perempuan juga ikut bermain futsal, sistem juga sudah bagus dan sportivitas teman-teman sangat tinggi. Sedangkan menurut Dewi, salah satu supporter, “untuk kedepannya pertandingan futsal kalo bisa dari semua angkatan Sosiologi, tidak hanya 3 angkatan saja, supaya lebih meriah.”
Dari awal hingga akhir pertandingan futsal berjalan dengan lancar, suara supporter dari masing-masing tim sangat ramai, mereka tidak ingin saling mengalah. Terutama ketika tim futsal perempuan yang bermain, suara penonton semakin ramai. Pertandingan futsal tersebut, sebagai ajang untuk saling menganal antar kelas dan antar angkatan. Serta untuk memperkuat kekompakan satu kelas baik itu sebagai pemain atau supporter. Semoga kedepannya acara-acara perayaan Hut Hima lebih meriah lagi, pertandingan apapun harus tetap menjunjung tinggi sportivitas.

Spirit Sosiologi!!!

Kamis, 17 Januari 2013

Dinamika Pemilwa Kampus FIS UNY






                                                  (TPS Sosiologi)


        Pesta akbar pemilihan mahasiswa (Pemilwa) akan segera dimulai. Belum lama lagi berbagai pamflet akan terlihat di sudut-sudut Kampus Fakultas Imu Sosial (FIS). Kampanye akan datang pada tanggal 30 November sampai 6 Desember 2012. Berbagai persiapan dan kesibukan telah terlihat baik dari penyelenggara pemilwa yaitu Komisi  Pemilihan Umum (KPU) FIS UNY dan para kandidat calon ketua organisasi mahasiswa (Ormawa). Terhitung ada 16 kandidat calon ketua Himpunan Mahasiswa (HIMA). 16 orang ini dinyatakan lolos dari persyaratan yang telah ditentukan KPU. Persyaratan itu antara lain mereka yang bersedia menjadi calon ketua, tercatat sebagai mahasiswa aktif dengan IPK minimum 3,0.
 Kampanye mulai gencar dilakukan dengan berbagai poster dan sosialisasi yang dilakukan oleh para kandidat. Pemilwa yang akan datang pada 10 Desember ini sepertinya kurang menarik perhatian mahasiswa FIS. Terbukti dari kampanye yang dilakukan kandidat, baik itu orasi, sosialisasi dan poster,  masih banyak mahasiswa yang tidak peduli dengan adanya kampanye tersebut. Muchibbur, mahasiswa pendidikan Sosiologi mengaku tidak begitu tahu pemilihan dilakukan tanggal berapa. Ia juga mengatakan bahwa sosialisasi belum begitu mengena di mahasiswa. Untuk kandidatnya, Muchibbur hanya mengetahui calon ketua HIMA pendidikan Sosiologi saja, sedangkan untuk calon ketua BEM, ia mengaku hanya mengetahui beberapa saja.
Menurut ketua KPU FIS UNY, Rio Febriawan, sosialisasi itu penting, seperti menempelkan pamflet, demokrasi, orasi kandidat dan debat yang dilakukan oleh para kandidat. Sosialisasi tersebut yang dapat menarik perhatian mahasiswa agar bersedia berpartisipasi dalam pemilwa. Rio mengatakan semua mahasiswa aktif berhak untuk memilih dalam pemilwa, baik itu angkatan 2012 maupun angkatan 2007 atau angkatan 2008 yang masih aktif kuliah. Dilihat dari partisipasi mahasiswa saat ini, sepertinya sebagian besar mahasiswa belum begitu tertarik untuk mengikuti pemilwa ini. Sedangkan demokrasi di kampus pergerakan ini ditentukan oleh mahasiswanya sendiri. Rio mengatakan bahwa mahasiswa penting untuk memilih karena dari pemilihan tersebut akan berpengaruh pada pemerintahan kedepannya. Muchibbur juga mengatakan bahwa memilih calon ketua penting, karena kita dapat memilih orang yang sekiranya mampu untuk memimpin.


PENTAS AMAL HIMA DILOGI 2012







       “Peduli Masyarakat”, ya, itu mungkin salah satu bentuk dari wujud konkrit sebagai seorang mahasiswa yang diharapkan untuk peduli, kontributif dan kritis terhadap apa yang terjadi di lingkungan masyarakat. Mungkin hal tersebut dicoba di aktualisasikan oleh mahasiswa pendidikan sosiologi  dalam kegiatan sosial  PENTAS AMAL HIMA DILOGI  yang dilaksanakan pada hari Minggu 2 Desember 2012 kemarin di dusun Plampang, desa Kalirejo kabupaten Kulonprogo. Acara tersebut menyajikan banyak kegiatan yang bersifat sosial seperti Pembagian sembako, Penyuluhan gigi, berbagai macam perlombaan yang di ikuti oleh masyarakat desa setempat, pentas musik dan acara tersebut diakhiri dengan pemutaran sebuah film Alangkah Lucunya Negeri Ini. “Dengan adanya kegiatan seperti ini warga sekitar merasa senang dan sangat bermanfaat bagi masyarakat di desa kami ” Ungkap Bu  Sri Sundari salah satu warga setempat. Hal senada sepertinya juga di ungkapkan oleh  bapak Lono selaku kepala desa  Kalirejo “saya sangat merespon positif kegiatan-kegiatan sosial semacam ini. Karena kegiatan ini juga sekaligus dapat memupuk kepekaan sosial dalam diri mahasiswa, bisa membaur di masyarakat sehingga diharapkan antara  mahasiswa dan masyarakat tidak ada sekat” ujar beliau dalam sambutanya.
     Sesuai dengan  tujuan diadakanya  acara ini yaitu bagimana menumbuhkan kesadaran (awareness) mahasiswa dapat saling bahu-membahu melayani masyarakat, doing something for others. Kontribusi dan dedikasi  tidak hanya dilakukan  didalam kampus namun hal yang semestinya juga dilakukan di luar kampus (masyarakat). Sehingga  terciptalah keseimbangan antara kegiatan akademik dan jiwa sosial pada mahasiswa. Oleh karena itu mahasiswa sebagai role model di dalam masyarakat harus mampu memiliki peran  bagaimana mengimplementasikan ilmunya dalam masyarakat dan dapat memberi manfaat bagi dirinya sendiri dan orang banyak.
      





Rabu, 01 Agustus 2012

HIMA PENDIDIKAN SOSIOLOGI TERUS BERKARYA


Selasa, 31 Juli yang lalu kegiatan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) information center ( IC) telah berakhir. Kegiatan yang berlangsung sejak tanggal 23 juli 2012 berlangsung dengan menyajikan berbagai kreatifitas dari setiap stand dari tiap ORMAWA. Di sela-sela pelaksanaan FIS IC dilaksanakan ajang kreativitas dengan adanya pentas seni, dimana setiap ormawa menyajikan dan menampilkan penampilannya sebaik mungkin untuk memperoleh penghargaan. Pada tahun ini HIMA pendidikan sosiologilah yang memperoleh pengahragaan pentas seni tersebut dengan menyugukan penampilan yang terbaik yang digawangi oleh pramesti dan kawan-kawan. Kali ini menyabet penghargaan dengan juara pertama. Prestasi yang diraih kali ini merupakan satu diantara sejuta prestasi yang dimilki oleh teman-teman pendidikan sosiologi. Semoga untuk kedepanya prestasi demi prestasi terus diraih untuk terus membuat sejarah baru disetiap waktunya.

Sabtu, 23 Juni 2012

"BERSAMA SOSIOLOGI,MENCIPTAKAN GENERASI BERPRESTASI"


  Hari Minggu(27/5) Hima Pendidikan Sosiologi mengadakan Lomba Cerdas Cermat Sosiologi(LCCS)seDIY dan Jateng. Lomba ini diikuti oleh 30 sekolah dari DIY dan 13 sekolah dari Jateng dengan total 86 peserta dan 50 guru pendamping. Para peserta merupakan siswa berprestasi dari sekolah masing-masing. Seperti Vita, siswa kelas 11 IPS1 , SMAN1 Prambanan adalah anak yang mendapat nilai sosiologi tertinggi disekolahnya. Baik Vita dan temannya,Dila,sudah gagal dalam babak pertama,merek asenang dapat mengikuti lomba cerdas cermat ini. Menurut mereka butuh kecermatan khusus dalam memahami soal-soal yang sudah diberikan. Mengingat banyak soal yang jawabannya hampir sama dan membingungkan bagi para siswa.Selain itu ada juga presentasi media pembelajaran yang diberikan untuk para guru pendamping.Presentasi ini bertujuan untuk menambah pengetahuan cara mengajar yangl ebih kreatif.Lomba ini dimenangkan oleh MAN1 Yogyakarta sebagai juarasatu,sedangkan untuk juara dua dan juara tiga diperoleh SMA Negeri1 Purworejodan SMA Negeri 1Wonogiri. Selesainya lomba cerdas cermat tahun ini,bukan menjadi suatu pemberhentian sosiologi untuk terus berkarya menciptakan generasi yang berprestas.Lomba ini menghidupkan harapan harapan baru dari generasi muda untuk kemajuan ilmu pengetahuan khususnya dalam ilmu sosial.

Minggu, 27 Mei 2012

PESAN DAN KESAN HUT HIMA DILOGI KE-5


Hari ulang tahun Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sosiologi telah diselenggarakan tadi malam, pada Sabtu, 26 Mei 2012. Menurut ketua panitia, Gurindra Budi Prasetyo konsepan ULTAH HIMA DILOGI dibuat simple yang penting dapat mempererat kekeluargaan di pendidikan sosiologi sendiri.
            Acara pentas seni diikuti oleh mahasiswa pendidikan sosiologi dari angkatan 2008-2011. Tidak hanya itu, alumnus dari pendidikan sosiologi pun ikut berpartisipasi untuk datang. Pesan dan kesan dari para tamu sangat beragam, hal ini terbukti dengan anggapan dari beberapa narasumber yang kami temui.
            NN dan FT (‘07) mengucapkan semoga Pendidikan sosiologi tetap kompak, jaga perjuangan kakak angkatan maupun alumnus-alumnus agar tetap berprestasi. Kesan yang diterima oleh NN yaitu adanya rasa kebosanan maupun acara di anggap ‘garing’ karena randon acara yang masih berganti-ganti, durasi kurang jelas serta antusias dari penonton kurang. Selain itu acara dianggap kurang meriah dari tahun-tahun sebelumnya. Koordinasi dari teman-teman panitia dalam menyambut para tamu dianggap kurang ramah oleh beberapa alumnus. Saran yang kami peroleh yaitu tradisi lomba membuat tumpeng hendaknya tetap terlaksana, agar dapat menambah keakraban karena tumpeng dapat di bagi-bagi antar mahasiswa Pendidikan Sosiologi.
            Setali tiga uang dengan para alumnus, MD dkk (’08) beranggapan bahwa antusias dari para tamu kurang. Dari segi acara pun, MD dkk berpendapat acara dimulai terlalu malam. Randon acara yang berganti-ganti menjadi salah satu kendala yang menyebabkan pentas terlalu mulur dan selesai larut malam sehinngga para tamu pulang sebelum acara selesai. Selain pentas seni, perlombaan yang dilaksanakan oleh panitia dianggap kurang berbobot. “Lomba makan kerupuk dan lomba joget balon itu lomba Agustusan. Untuk tingkat mahasiswa seharusnya lomba yang dilaksanakan lebih berbobot seperti lomba debat mengenai Sosiologi dan lainnya. Sehingga kami pun malas untuk mengikuti lomba. Kesannya seperti lomba yang ga jelas. Sebenarnya masih banyak lomba yang dapat dilaksanakan untuk acara HUT HIMA”. Pesan yang disampaikan oleh MD dkk untuk HIMA Pendidikan Sosiologi yaitu satukanlah semua angkatan dan tetap semangat.
            Berbeda dengan anggapan narasumber sebelumnya, MA dkk (’10) beranggapan bahwa acara tahun ini sudah bagus. Konsep acara tidak terlalu jauh dengan perayaan HUT HIMA tahun sebelumnya. Namun terdapat beberapa kekecewaan yang mereka rasakan yaitu kurangnya efek panggung seperti ‘lighting’ yang dirasa sangat monoton. Serta acara yang molor yang menyebabkan selesai larut malam. Ucapan dan doa yang mereka sampaikan adalah HIMA DILOGI harus mengalami perubahan yang lebih baik.
            Setelah kami konfirmasi, saudari Tisya Maharani selaku koordinator acara HUT HIMA DILOGI ke-5 menyampaikan bahwa adanya kendala dalam melaksanakan acara tersebut, antara lain yaitu kurangnya koordinasi antar sie. Selain itu dalam mempersiapkan perlengkapan acara masih dianggap kurang baik. Seperti lomba bola diganti dengan balon karena bola yang akan digunakan ternyata digunakan pada acara lain. Konsep lomba pun sederhana karena keterbatasan dana untuk perayaan HUT HIMA. Mengenai tradisi lomba tumpeng yang selalu dilaksanakan tiap tahun dari awal terbentuknya HIMA dan sekarang tidak dilaksanakan, saudari Tisya beranggapan karena lomba tumpeng dianggap lebih ribet dan membutuhkan biaya yang lebih banyak.
            Selain itu, persiapan mengenai acara dianggap kurang baik. Hal ini disebabkan karena kurangnya kerjasama dari panitia dan dari pengisi acara (pensi) yang menyebabkan randon acara berubah serta acara berjalan mulur dari waktu yang telah ditentukan. Mengenai sambutan kepada para tamu, pihak panitia mendapat kendala dengan ketidaktauan siapa sajakah kakak angkatan maupun para alumnus yang datang pada acara tersebut. Saudari Tisya berharap semoga sosiologi menjadi sebuah keluarga yang membuat orang-orang di dalamnya menjadi satu. 

Senin, 07 Mei 2012

AYO! JADI GURU PLUS-PLUS

Teman, apa yang kalian pikirkan sebagai mahasiswa pendidikan untuk 5 tahun kedepannya? Sebagian kecil dari kalian mungkin belum tahu akan kemana arah hidupnya, namun sebagian yang lain telah menentukan mau dibawa kemana hidup mereka. Orang yang menyadari posisinya sebagai mahasiswa pendidikan, dalam hatinya akan timbul kesadaran jikalau suatu saat ia akan menjadi guru. Pertanyaannya, seperti apakah kita saat menjadi guru nanti? Dan apa yang akan kita lakukan sebagai guru?
Dunia pendidikan tak pernah ketinggalan dari yang namanya guru. Profesi guru yang begitu mulia membuat guru mendapat julukan “pahlawan tanpa tanda jasa”.  Sebagai seorang pendidik, tanggung jawab guru begitu besar. Peran sertanya dalam sekolah maupun masyarakat selalu dinanti-nanti.
Seiring berjalannya waktu, profesi guru kini dipandang tidak semulia dahulu. Profesi guru dianggap sebagai  pekerjaan yang biasa saja. Guru kalah pamor dari dokter, notaris, arsitek, maupun pekerjaan lain yang mendapat gaji lebih banyak dari seorang guru.  Permasalahan tersebut membuat generasi muda masa kini kurang minatnya untuk menjadi seorang guru.
Permasalahan yang kini nyata terlihat adalah banyaknya guru yang tidak menjalankan profesinya dengan baik. Guru dituntut bertanggung jawab dan berperan serta di sekolah maupun masyarakat, namun, guru saat ini lebih banyak berperan di sekolah daripada di masyarakat. Buruknya lagi, masih terdapat guru yang kurang berperan di sekolah. Mereka hanya mengajar namun tidak mendidik.
Problematika- problematika itu membuat pentingnya seorang guru yang plus-plus. Plus dalam mendidik dan mengajar dan plus dalam peran sertanya di masyarakat.  Peran serta guru di sekolah bisa disebut dengan 3M yaitu  Mendidik, Mengajar, dan Melatih. Tiga komponen itu yang dapat menjadi dasar awal guru untuk menjalankan profesinya di sekolah.  kompetensi yang wajib dimiliki oleh seorang guru yaitu, kempetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Kompetensi sosial inilah yang dapat membantu guru untuk berperan di masyarakat.
Mengingat tanggung jawab guru yang begitu besar, harus disadari pula bahwa guru juga memegang tanggung jawab di sekolah untuk membawa anak didik menuju arah pendidikan yang lebih baik., meningkatkan kualitas mereka, dan membina mereka agar menjadi pribadi yang sesuai dengan harapan masyarakat. Bersangkutan dengan anak didik maka akan terhubung juga dengan cara pembelajaran di kelas. Pembelajaran di kelas ini, yang akan menjadi salah satu penentuan apakah guru itu plus-plus atau biasa saja. Mengapa bisa menentukan? Karena siswa yang akan menilai guru secara langsung, dan cara pembelajaran di kelas akan berdampak langsung pada siswa.
Salah satu cara guru plus-plus dalam metode mendidik adalah menggunakan joyful learning. Pembelajaran yang menyenangkan atau joyful learning yaitu menicptakan pembelajaran sedemikian rupa sehingga anak didik menjadi betah di kelas karena pembelajaran yang dijalani menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan berarti pembelajaran yang membuat anak didik tidak takut salah, ditertawakan, diremehkan, tertekan, sebaliknya anak didik berani berbuat dan mencoba, bertanya, mengemukakan pendapat/gagasan dan mempertanyakan gagasan orang lain. Pembelajaran yang menyenangkan merupakan solusi jitu untuk mengembangkan otak kanan dan otak kiri secara seimbang, caranya dengan menciptakan suasana pembelajaran yang relaks (tidak tegang), lingkungan yang aman untuk melakukan kesalahan, mengaitkan materi ajar dengan kehidupan mereka, dan belajar dengan balutan humor, puisi, lagu, maupun teka-teki.
Demikianlah beberapa uraian untuk menyadarkan kita betapa pentingnya seorang guru. Dunia pendidikan tidak pernah berhenti untuk membutuhkan seorang guru, oleh karena itu ayo kita siapkan diri kita menjadi guru plus-plus yang bermanfaat bagi anak didik kita dan masyarakat. Menjadi guru yang plus mengajarnya, plus ilmunya dan plus strateginya.(EDS)

Sabtu, 05 Mei 2012

Spirit Jurnalis Muda

Berbagai tips dan trik memukau untuk menjadi jurnalistik hebat diutarakan pada saat workshop jurnalistik bertajuk “Mahasiswa Gak Nulis, Gak Kristis, Gak Ngeksis” yang diselenggarakan Hima Pendidikan Sosiologi pada tanggal 5 Mei 2012. Bertujuan untuk membantu mahasiswa memahami berbagai seluk beluk dunia jurnalistik. Seperti yang dikemukakan oleh Rizka Nur Sholiha sebagai ketua pelaksana workshop jurnalistik ini “Sebagai mahasiswa, kita harus memberikan kontribusi pada bangsa minimal melalui tulisan”
Banyak hal yang menarik juga pada workshop jurnalistik yang bertempat di Ruang Ki Hajar Dewantara Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta. Bapak Agung Purwandono yang menjadi pembicara mengungkapkan berbagai pengalaman beliau yang jelas sudah banyak malang melintang di dunia jurnalistik. Beliau mengungkapkan pula pada saat membimbing anak SMA yang melakukan reportasi di berbagai tempat dan berbagai narasumber yang mereka harus hadapi, namun mereka dapat melewatinya dengan baik. Sungguh luar biasa anak SMA saja mau keluar dari zona nyaman mereka, masa kita mahasiswa tidak bisa. Ayo semangat jurnalis muda...

Minggu, 31 Juli 2011

Pentas Amal Luar Biasa

Pentas Luar Biasa (PLB) "Lebih dari Sekedar Karya" berlangsung di Taman Budaya Yogyakarta, 28 Juli 2011 lalu. Acara ini diadakan guna memperingati hari anak nasional, penggalangan dana untuk SLB yang kurang mampu, rekomendasi dari dinas pendidikan, serta memberikan kesempatan berkarya kepada anak-anak SLB, tutur Dewi Khumairoh selaku ketua panitia. Adapun beberapa acara yang ditampilkan yaitu seni musik, tari jawa, tari india. Acara ini diikuti oleh  siswa SLB dari panti asuhan Bina Siwi, SLB 2 Yogyakarta, Yaketunis, Tunas Kasih, Yapenas dan Wiyata Darma 3. Keterbatsan bukan menjadi penghalang untuk mereka berkreasi.

Kamis, 09 Juni 2011

LCCS Sosiologi SMA Se DIY dan Simposium Guru.

Hima Pendidikan Sosiologi kembali mengadakan event bergengsi di tahun ini, ialah LCCS (Lomba Cerdas Cermat Sosiologi) se DIY dan Simposium Guru Sosiologi  Lomba yang diselenggarakan pada tanggal 29 Juni 2011, diikuti oleh 19 SMA di DIY, sedangkan simposium guru diikuti berbagai guru dari sekolah di DIY dengan menghadirkan pembicara dari UNY maupun luar kampus.

Sabtu, 30 April 2011

Lomba Perkusi dari Barang Bekas

Tanggal 29 April 2001, jam 14.00 WIB di Taman Pancasila terlihat tidak seperti biasanya. Karena akan dilaksanakan lomba Musikalisasi Barang bekas Yang dirancang oleh HIMA Sosiologi, khususnya divisi KRISMA dengan diketuai oleh Vindha Tursia. Dan para panitia mulai mempersiapkan perlengkapan yang akan digunakan. Karena acara akan dimulai  pada jam 16.00 WIB. Acara ini diselenggarakan guna menggali potensi dan kreativitas dari mahasiswa khususnya FISE UNY. Yang menarik dari lomba musikalisasi ini adalah  alat-alat yang digunakan dari berbagai barang bekas seperti galon, tutup botol minuman(dibaca:icrik-icrik), gitar dll. Alat music yang digunakan dari berbagai  barang bekas, agar kita sebagai generasi muda mampu memanfaatkan barang-barang bekas sekreatif mungkin.

Minggu, 03 April 2011

Diklat Pers dan Jurnalistik

"Zaman digital memberi kesempatan pada setiap orang untuk menjadi wartawan. Berita bisa di mana saja dan apa saja, karena berita datang dari kita." ujar Don Bosco Selamun, pimpinan redaksi Liputan 6 SCTV. Namun bagaimana menjadi wartawan yang profesional?

Senin, 07 Maret 2011

Raker Hima DILOGI 2011: "Bersama Wujudkan Cita-Cita Nyata"

Sabtu 5 Maret 2011, Ruang Ki Hajar Dewantara menjadi saksi dari mimpi-mimpi besar yang akan segera diwujudkan. Kuncoro dkk membawa misi besar untuk mewujudkan HIMA DILOGI yang baik dan bermanfaat bagi semua mahasiswa Pendidikan Sosiologi tentunya.

Hari itu, tepat pukul 08.30 RAKER dimulai. Dengan dihadiri pengurus HIMA baru tahun 2011 juga mantan pengurus HIMA tahun kemarin seperti Leli Agustia 2008 dan Ana 2009 Kebetulan dosen yang diundang berhalangan hadir. Namun hal ini tidak mengurangi semangat mereka untuk maju.

Senin, 28 Februari 2011

Kunjungan Prodi Pendidikan Sosiologi UPI Bandung


Rombongan dosen dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung berkunjung ke FISE UNY, Senin 21 Februari 2011. Kedatangan mereka dalam rangka studi banding ke Prodi Pendidikan Sosiologi FISE UNY. Dr Ely Maleha, ketua rombongan yang juga Pembantu Dekan  I FPIPS UPI dan Kaprodi Pendidikan Sosiologi UPI, menuturkan dalam sambutannya terdapat 100 mahasiswa dan 12 dosen dari Prodi Pendidikan Sosiologi.

Rabu, 16 Februari 2011

Seize The Day in Organization

Dilaksanakan selama dua hari, yaitu tanggal 12-13 Februari 2011 di Hotel Agung 3, Parangtritis, Bantul, Yogyakarta. Up grading tahun ini mengangkat tema Seize The Day in Organization yang memiliki makna katakan hari ini untuk organisasi. Kegiatan up grading diketuai oleh Datu Jadmiko dari angkatan 2008. Dalam sambutannya, Datu memberikan wejangan kepada peserta untuk menjadi pengurus yang kritis dan pekerja keras sehingga selama satu tahun kedepan dalam menjalankan proker bisa memberikan inovasi baru dan membawa nama baik Hima Dilogi serta menggoreskan tinta emas pada Hima agar terus berjaya dikemudian hari. Kegiatan ini diikuti 33 peserta.

Rabu, 02 Februari 2011

Warna Baru Hima

"Multicultural Balancing The World" begitulah tema yang kini paten dalam tembok Hima Dilogi. Balutan biru laut yang adem dan lukisan tiga bocah mengangkat dunia menjadi pemandangan yang baru dalam ruang Hima Dilogi. Tepat setelah ujian akhir semester (UAS) berakhir, pengurus mengadakan kegiatan  internal beres-beres Hima yang diprakasai oleh Kuncoro Fajar selaku Ketua Hima Dilogi 2011. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari itu pun menghasilkan sebuah desain interior yang segar.

Kamis, 27 Januari 2011

Sidang Umum 2011: Mengakhiri untuk Mengawali

Sabtu lalu, 22 Januari 2011 Hima Pendidikan Sosiologi atau disingkat dengan Hima Dilogi menggelar sidang umum di gedung Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UNY. Sidang umum merupakan agenda tahunan Hima Dilogi dimana sidang ini membahas tentang laporan pertanggungjawaban (LPJ) pengurus periode lama, pelantikan pengurus baru, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART), serta garis besar haluan kerja (GBHK) dari Hima Dilogi. Sidang umum juga dapat diartikan sebagai akhir dan awal sebuah kepengurursan.