Minggu, 11 Desember 2011

Kopi Tidak Selalu Hitam

Ketika mendengar ‘kopi’, maka gambaran secangkir air berwarna hitam, harum, pekat, panas, dan pahit-pahit manislah yang akan muncul lebih dulu. Minuman yang berasal dari Ethiopia ini sudah menemani penduduk dunia lebih dari 3000 tahun[1]. Di Indonesia sendiri kopi sudah tumbuh pesat pada masa kolonial Belanda.
Kopi yang sudah banyak menjadi teman sejati dedline, memang lebih cenderung hidup di malam hari—meski tidak jarang kopi menjadi pembuka pagi sebelum beraktifitas. Kopi menjaga manusia dari rasa kantuk—sebagaimana fungsi kafein di dalamnya. Kopi yang kemudian berbeda dari peraturan alam manusia—siang bekerja, malam istirahat—membuat komunitasnya sendiri. Kopi menjelma tamu agung yang sengaja dipesan guna mencairkan hati yang dingin, lidah yang kelu, dan suasana yang asing.

Jumat, 18 November 2011

Ada Jarak di antara Kita


Pada suatu minggu (6/11) saya dan dua orang teman memutari salah satu mall di Jogja untuk mencari resto sebagai perayaan ulangtahun. Lewat dua jam, kami pun memutuskan makan di salah satu restoran cepat saji. Saat sedang menunggu pesanan, datanglah sekeluarga kecil yang tampak harmonis (menghabiskan akhir pekan bersama) dan duduk tepat di samping kami.

Selasa, 25 Oktober 2011

Dangerous Mind


Dangerous Mind adalah sebuah film box office Amerika yang dirilis pada tahun 1995. Film yang dibintang oleh Michelle Pfeiffer, yang berperan sebagai Louanne Johnson ini bercerita tentang seorang mantan marinir yang beralih profesi menjadi guru di SMA Parkmont, California. Dia mendapatkan suatu kelas yang kacau di mana para murid berasal dari anak-anak jalanan yang memiliki status ekonomi ke bawah dan “ber-geng”

Awal Louanne Jhonson mengajar, dia merasa kesulitan dan hampir frustasi dengan keadaan murid di kelasnya. Ditambah lagi tingkah Emilio Ramirez (Wade Dominguez) sebagai dedengkot kelas tersebut yang tidak bersahabat. Namun Bu Jhonson tidak putus asa, dia menyesuaikan cara mengajar dengan keadaan kelas. Seperti ketika pengenalan kata kerja, Bu Jhonson menggunakan kata ekstrim yaitu “You want to die” untuk memancing perhatian siswa di kelas, di mana kata tersebut adalah kata yang sangat akrab dengan kehidupan mereka yang keras. Bu Jhonson juga mengajarkan mereka tentang arti sebuah kehidupan melalui puisi dari Bob Dylan yang lebih sering bercerita tentang perjuangan, pilihan, dan kematian.