Kamis, 17 Januari 2013

Ibnu Khaldun



Selama ini ada kecenderungan untuk memandang sosiologi hanya sebagai fenomena modern dan Barat. Namun, sebaliknya, beberapa cendekiawan telah mengembangkan sosiologi sejak lama dan di belahan dunia lain. Salah satu contoh adalah Abdul Rahman Ibnu Khaldun.
Ibnu Khaldun lahir di Tunisia, Afrika Utara, 27 Mei 1332 (Faghirzadeh, 1982). Lahir dari keluarga terdidik, Ibnu khaldun mengenyam pendidikan Al-Quran, matematika, dan sejarah. Sepanjang hayatnya ia mengabdi kepada Sultan Tunisia, Maroko, Spanyol, dan Aljazair sebagai duta besar, penghulu kerajaan dan anggota dewan cendekiawan. Ia pun menghabiskan waktu selama dua tahun di penjara Maroko karena keyakinannya bahwa penguasa negara bukanlah pemimpin agama. Setelah kira-kira dua dasawarsa menjalankan aktivitas politik, Ibnu Khaldun kembali ke Afrika Utara, tempat ia melakukan studi dan menulis secara intensif selama lima tahuan. Karya yang dihasilkan selama kurun waktu tersebut melambungkan namanya dan membuatnya menjadi dosen di pusat studi Islam, Masjid Universitas Al-Azhar di Kairo. Dalam kuliah masyarakat dan sosiologi yang banyak menarik minat itu, Ibnu Khaldun menegaskan arti penting kesinambungan pemikiran sosiologi dengan pengamatan sejarah.
Sampai dengan ia wafat tahun 1406, Ibnu Khaldun telah menghasilkan banyak karya penting yang mengandung gagasan-gagasan yang memiliki kesamaan dengan sosiologi kontemporer. Ia sangat yakin dengan kajian ilmiah atas masyarakat, penelitian empiris, dan pencarian sebab-sebab terjadinya fenomena sosial.  Ia amat memperhatikan berbagai institusi sosial (misalnya, politik, ekonomi) dan kaitan antara mereka. Ia tertarik membandingkan masyarakat primitif dengan masyarakat modern. Ibnu Khaldun memang tidak membawa dampak dramatis pada sosiologi klasik, namun sebagai cendekiawan pada khususnya, penelaahan atas karyanya akan menempatkan dia pada sosok yang punya signifikansi historis yang tidak kecil.

Sumber: Ritzer, George dan Douglas J. Goodman. 2008. Teori Sosiologi. Bantul: Kreasi Wacana.

Karl Marx



Karl Marx lahir di Trier, Prussia pada tanggal 5 Mei 1818. Ia berasal dari keluarga kalangan kelas menengah. Pada tahun 1841 Marx memperoleh gelar doktor filsafatnya dari Universitas Berlin, sekolah yang sangat dipengaruhi Hegel dan para Hegelian. Karyanya paling populer adalah The Manifesto of the Communist Party(Marx dan Engels 1848/1948).
Teori-teori yang dikembangkan Marx diinterpretasikan banyak kalangan dan interpretasi apa pun yang dibuat oleh seseorang tentang Marx akan disodori interpretasi orang lain pula. Misalnya, sebagian kalangan menekankan karya awal Marx tentang potensi manusia dan cenderung mengabaikan pemikirannya tentang ekonomi politik sementara sebagian lain menekankan karya-karya Marx yang terakhir tentang struktur ekonomi masyarakat dan melihat karya tersebut tersebut sebagai sesuatu yang terpisah dari karya awalnya, terutama karya-karya filosofisnya tentang sifat dasar manusia.
Terlepas dari beragam masalah-masalah ini, teroi-teori Marx tetap menghasilkan suatau program penelitian sosiologis yang paling produktif dan signifikan. Marx percaya bahwa ada hubungan yang inhern antara kerja dan sifat dasar manusia, tetapi dia juga berpendapat kalau hubungan ini telah diselewengkan oleh kapitalisme. Dia menyebut hubungan yang diselewengkan ini dengan alienasi. Pembahasan kita tentang konsep Marx tentang sifat dasar manusia dan alienasi sebagian besar berasal dari karya-karya awal Marx. Meskipun di dalam karya-karyanya yang kemudian  tentang hakikat masyarakat kapitalis Marx menghindari penggunakan istilah filosofi yang berat, akan tetapi alienasi tetap mejadi perhatian utamanya.
Marx menganalisis bentuk yang aneh  bahwa hubungan kita dengan kerja kita berada di bawah kapitalisme. Kita tidak lagi melihat kerja kita sebagai sebuah ekspresi dari tujuan kita. Tidak ada objektivasi. Malah, kita bekerja berdasarkan tujuan kapitalis yang mengaji dan mengupah kita. Di dalam kapitalisme, kerja tidak lagi menjadi tujuan pada dirinya sendiri sebagai ungkapan dari kemampuan dan potensi kemanusiaan melainkan tereduksi menjadi sarana untuk mencapai tujuan, yaitu memperoleh uang. Dengan demikian, kerja kita bukan lagi milik pribadi kita sehingga tidak bisa lagi mentransformasikan kita.   Dengan demikian, kerja kita bukan lagi milik pribadi kita sehingga tidak bisa lagi mentransformasikan kita. Dengan kata lain, kita dialienasi (diasingkan) dari kerja kita, dan oleh karena itu, dialienasi dari sifat dasar kita sebagai manusia.
Hasilnya, manusia hanya merasa aktif di dalam fungsi-fungsi hewaniahnya –makan, minum, punya keturunan- sementara di dalam proses kerjanya, mereka tidak lagi merasa diri mereka menjadi apa-apa selain menjadi binatang. Tentu saja makan, minum, punya keturunan dan sebagainya juga merupakan fungsi-fungsi dasar yang manusiawi, akan tetapi terpisah dari jangkauan seluruh aktivitas kemanusiaan yang lain dan beralih kepada tujuan yang tunggal dan mendasar yang merupakan fungsi-fungsi kebinatang.
Alienasi pertama terdiri dari empat unsur dasar. Pertama, para pekerja di dalam masyarakat kapitalis teralienasi dari aktivitas produktif mereka. Kedua, pekerja tidak hanya teralienasi dari aktivitas-aktivitas produktif, akan tetapi juga dari tujuan aktivitas-aktivitas tersebut –produk. Ketiga, para pekerja di dalam kapitalisme teralienasi dari sesama pekerja. Terakir dan yang paling umum, para pekerja dalam masyarakat kapitalis teralienasi dari potensi kemanusiaan manusia sendiri.

Seminar Nasional Pendidikan Sosiologi


Minggu, 11 November 2012

Pengumuman Lomba Artikel


Salam Multikultur,
Diberitahukan dengan hormat kepada seluruh peserta Lomba Artikel Hima Pendidikan Sosiologi dengan Tema “FILTERISASI BUDAYA GLOBAL MELALUI OPTIMALISASI PERAN PENDIDIKAN”. Berdasarkan penilaian juri yakni:
1.      Epi Suhaepi, S. Pd. (Jurnalis, Kolomnis)
2.      Taufik D. S Suyahdi (Forum Lingkar Pena)
Diputuskan pemenang lomba artikel yakni:
Juara
Nama
Jurusan
Judul Karya
Jumlah Nilai
I
Rizki Lestari
Pend. Ekonomi/ UNY
Edugames For Child
Sarana Pembentuk Karakter Anak Sebagai Upaya Antisipatif Dampak Negatif Budaya Global

157

II
Linda Nuramli
Pend. Sejarah/ UNY
Penguatan “Nation and Character Building” melalui Optimalisasi Pendidikan Sejarah

146

III
Eka Fitrianto

Pend. Ekonomi/ UNY
Pendidikan Kearifan Lokal: Esensi Dan Urgensi Bagi Kebudayaan Lokal

137


Kami ucapkan selamat bagi pemenang. Pemenang akan mendapatkan tropi, sertifikat, dan uang pembinaan.

Catatan: Sertifikat bagi seluruh peserta dapat diambil di Hima Pendidikan Sosiologi pada hari Rabu


Kamis, 01 November 2012

Batas Pengumpulan Naskah Lomba Rtikel Diundur

Ayooo, ayoo,. bagi yang belum mengirimkan naskah lomba artikel Hima Pend. Sosiologi dengan tema"FILTERISASI BUDAYA GLOBAL MELALUI OPTIMALISASI PERAN PENDIDIKAN" segera kirimkan,. karena pengumpulannya  diundur hingga tanggal 4 November 2012 pukul 15.00 WIB.