Sabtu, 31 Mei 2014

Pemenang Lomba Fotografi Pendidikan Sosiologi UNY

Panitia Lomba Fotografi Pendidikan Sosiologi UNY dengan tema "Sugeng Enjang Kawula Jogja" mengumumkan pemenang sebagai berikut: 

Juara 1 diraih oleh Oktavianus Randrastya Subana dengan judul Karya "Merapi"

Doc : Oktavianus Randrastya Subana


Juara 2 diraih oleh Nur Seto Aji dengan Judul karya "Stay Selo"

Doc: Nur Seto Aji


Hadiah dapat diambil pada Senin 9 Juni 2014 pada pukul 15.00 WIB di Sekretariat HIMA DILOGI UNY PKM Lt 2, sedangkan sertifikat dapat diambil pada 13 Juni 2014 mulai pukul 15.00 WIB. Info lebih lanjut hubungi panitia. CP: 081904218518 (Anwar)

Ttd panitia




Kamis, 01 Mei 2014

Syarat dan Ketentuan Lomba Fotografi Pendidikan Sosiologi UNY

Syarat dan Ketentuan Lomba Fotografi 
“Sugeng Enjing Kawula Jogja (Selamat Pagi Warga Jogja)"

1.  Peserta merupakan mahasiswa dan umum dalam lingkup Daerah Istimewa Yogyakarta
2. Foto merupakan hasil karya sendiri dan belum pernah diikutsertakan lomba.
3. Kamera yang digunakan adalah kamera digital, pocket, prosummer, mirrorless, DSLR.
4. Olah digital diperbolehkan, sebatas perbaikan kualitas foto (Brightnes, level, contras, croping) tanpa mengubah keaslian karya.
5. Setiap peserta diperbolehkan mengirimkan maksimal 3 buah karya foto dalam format digital (JPEG) dan hardfile berukuran 10R yang dimasukan dalam amplop 
6. Setiap peserta dapat menyerahkan foto berwarna atau hitam putih dan merupakan hasil karya sendiri.
7. Tidak diperbolehkan mengirimkan foto berupa kombinasi lebih dari satu foto (composite dan montage) dan menghilangkan/mengubah elemen-elemen dalam satu foto.
8. Panitia berhak menggugurkan peserta yang terbukti mengirimkan karya bukan milik sendiri.
9. Foto yang dilombakan tidak  mengandung unsur provokatif, pornografi dan SARA. Panitia berhak untuk mendiskualifikasikan karya yang dianggap mengandung unsur-unsur tersebut.
10. Panitia tidak bertanggung jawab terhadap adanya tuntutan pihak lain atas penggunaan fasilitas, lokasi, model release, dan obyek lainnya dalam foto yang dilombakan.
11. Foto-foto yang telah diikutsertakan dalam lomba, menjadi hak panitia untuk kepentingan publikasi.
12. Pengumpulan karya dilakukan pada tanggal  1-20 Mei 2014. Maksimal pengumpulan karya pada tanggal 20 Mei 2014 pada pukul 21.00 WIB, dengan menyerahkan file foto ke sekretariat Pendidikan Sosiologi di PKM FIS UNY Lantai 2.
13. Pengumuman pemenang lomba akan diumumkan pada tanggal 23 Mei 2014 pukul 21.00 WIB via email masing-masing peserta. Penyerahan hadiah akan diberikan pada malam puncak HUT HIMA DILOGI pada 24 Mei 2014 di Taman Pancasila FIS UNY.
14.  Setiap foto yang dikumpulkan diberi kertas yang bertuliskan identitas dengan format: 
       a. nama peserta
       b. Judul karya
       c. instansi
       d. email 
       e. nomor telepon 
15. Pengambilan hadiah tidak dapat diwakilkan oleh siapapun. Apabila pemenang tidak mengambil hadiah dalam kurun waktu 2x24jam maka hadiah akan hangus dan menjadi hak panitia.
16. Keputusan juri mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.
17. Dengan mengetahui  semua ketentuan dan persyaratan lomba diatas peserta dianggap menyetujui segala ketentuan yang telah ditetapkan panita penyelenggara.
18.  Kriteria penilaian:
a. Kesesuaian tema
b. Mutu Teknis
c. Estetika
d.Tingkat kesulitan 

19. Info lebih lanjut hubungi:
Citra   : 083834277096
Anwar: 081904218518

Rabu, 22 Januari 2014

Wajah Politik Kampus Jelang Pemilwa


 


doc.yusufnesia.blogspot.com


Oleh : Yusuf Damar Nugroho

      Atmosfer politik kampus tampaknya semakin menguat jelang Pemilwa (Pemilihan Mahasiswa) di FIS UNY. Geliat dan polah  para calon kandidat maupun tim sukses (baca:simpatisan) masing-masing jagoan nya menjadi potret yang klasik dalam meng kampanyekan dirinya masing-masing jelang Pemilwa. Spanduk, banner, pamflet, media sosial sepertinya masih menjadi sarana andalan untuk mengenalkan dan mensosialisasikan visi-misi para calon kandidat, baik itu di HIMA, BEM maupun DPM. Calon kandidat yang lolos verifikasi berhak mengkampanyekan dirinya masing-masing selama masa yang ditentukan oleh KPU. Bergaining posisition, propaganda dan isu politik tak ikut ketiggalan mewarnai hajatan demokrasi di kampus pergerakan ini.
     Berbagai komentar pun muncul dari para mahasiswa FIS UNY terkait dengan adanya Pemilwa ini. “Kalau saya lihat uforia dan partisipasi dari mahasiswanya sendiri hampir sama dengan tahun kemarin, tapi kalau dari para kandidat apa yang mereka kampanyekan mulai bervariasi dan bisa menyentuh ranah intelektual, seperti ingin menghidupkan lab, perpustakan dan sarana-sarana lainya, jadi tidak hanya bicara politik saja tapi bagaimana pendidikan itu perlu dijadikan progam untuk menumbuhkan iklim aktif bagi mahasiswa” Ujar Taufik Nur Hidayat salah satu mahasiswa Pendidikan Sosiologi 2010. Taufik juga mengatakan yang namanya Pemilwa, pentas politik dan demokrasi pasti minim yang namanya kenetralan, keberpihakan seseorang itu perlu terhadap salah satu calon kandidat, hal itu bisa menambah daya persaingan, dalam politik itu memang etis, namun dalam aturan Pemilwa sendiri harusnya tidak di benarkan, seperti dukungan secara terang-terangan di khalayak publik oleh orang-orang yang seharusnya netral di depan umum. Karena  menurut saya itu bukan hal yang lumrah karena sudah ada peraturan Pemilwa, lebih baik dukungan secara moral dan tidak ditampilkan di media.
       Muhammad Harjuna Kapilasmara, mahasiswa Pendidikan Sejarah 2013, mengatakan bahwa dirinya sangat semangat menjadi tim sukses dari salah satu pasangan calon kandidat, tapi dalam sosialisasi KPU sendiri dirasa masih kurang menyentuh kepada mahasiswa FIS itu sendiri. “Saya juga berharap di tahun-tahun mendatang mahasiswa harus memberikan suaranya dalam Pemilwa  dan tidak menjadi mahasiswa yang terlalu apatis. Dirinya juga menambahkan sosialisasi Pemilwa memang perlu melibatkan Dekan maupun para dosen sebagai role modeldi dalam fakultas” tandasnya.
          Sementara itu Pranata Sihombing mahasiswa Pendidikan Geografi 2013, yang saat ini   sebagai Panwaslu pada Pemilwa FIS tahun ini, mengatakan bahwa untuk  mensosialisasikan proses Pemilwa dan para calon kandidat kepada mahasiswa FIS , pihak KPU sudah membuat baliho-baliho yang di pasang di lingkungan FIS  dengan harapan mahasiswa FIS mengetahui tahapan-tahapan Pemilwa dan mengenal lebih dekat dengan para calon kandidat, selain itu pihak KPU juga memanfaatkan sosial media untuk men share informasi-informasi yang terkait dengan Pemilwa. Kemudian saat ditanyai mengenai adanya pelanggaran para calon kandidat dalam berkampanye, Pranata mengatakan ada beberapa calon kandidat yang memang belum memahami secara pasti peraturan-peraturan kampanye yang di buat oleh KPU sehingga masih banyak ditemui pelanggaran-pelanggaran dari calon kandidat, seperti yang terjadi beberapa hari yang lalu,  ada salah satu calon kandidat yang memasang spanduk kampanye di tempat yang dilarang oleh KPU, namun permasalahan itu segera di di tindak lanjuti oleh tim KPU dan Panwaslu.
        Untuk meminimalisir adanya golput dari mahasiswa dalam Pemilwa tahun ini,  KPU sudah membentuk tim SPTU yang nantinya akan mensosialisasikan dan membuat semacam propaganda mengajak mahasiswa FIS untuk menggunakan hak suaranya dalam agenda Pemilwa di setiap prodi masing-masing, ditambah dengan agenda sosialisasi melalu debat para calon kandidat yang bisa mendekatkan para calon kandidat dan bisa  menambah antusiasme mahasiswa FIS untuk menggunakan suaranya pada Pemilwa nanti.  Selain itu dirinya juga menambahkan bahwa keberadaan KPU masih independen dan netral tanpa ada campur tangan dari pihak manapun.
     Melihat situasi dan kondisi politik kampus menjelang Pemilwa di kampus merah ini, semua warga FIS seharusnya memiliki peran dan andil  dalam menciptakan iklim politik yang sehat, jujur, adil, dan bermartabat. Seluruh mahasiswa harus bersinergi dan memiliki awaraness,  untuk menyumbangkan suaranya dan memilih para  calon kandidat yang betul-betul bisa mewakili aspirasi mereka dan tentunya bisa memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada di dalam kampus ini.
     

Senin, 23 September 2013

HIMA Eksplorasi Peternakan Kambing Etawa







Minggu, 15 September 2013, keluarga besar Hima Dilogi dan mahasiswa baru 2013, melakukan  eksplorasi ke daerah Turi, tepatnya di Dusun Kemirikebo Turi. Seluruh panitia dan peserta kumpul di Hima Dilogi. Pemberangkatan sekitar pukul 8.00 WIB.
Acara di buka dengan sambutan perwakilan dari Kelompok Petani Peternak (KPP) Pangestu, bapak Paiji. Setelah sambutan, penyampaian materi dari pihak KPP Pangestu oleh bapak Paiji dan rekannya. Menurut bapak Paiji, awalnya warga dusun Kemirikebo adalah peternak sapi, tetapi sesudah mengetahui beternak kambing Peranakan Etawa (PE) lebih menguntungkan, maka mereka beralih menjadi peternak kambing PE. Kambing PE merupakan hasil dari peranakan kambing ettawa dengan kambing dari Indonesia. Kambing ettawa berasal dari India, di bawa pada masa penjajahan Belanda pada tahun 1920. Kini sudah 900 ekor kambing yang di kelola warga. Setiap warga memiliki kambing sendiri, tetapi di pelihara pada satu tempat, supaya sanitasi kandang tetap terjaga. Keuntungan ternak kambing PE dibandingkan kambing yang lain adalah dagingnya banyak, kotoran kambing untuk pupuk, dan susu yang dihasilkan jauh lebih banyak. Sejak warga menjadi peternak kambing PE, pendapatan mereka menjadi lebih meningkat. Saat ini sudah banyak inovasi yang dilakukan warga terkait pengelolaan susu kambing PE. Diantaranya ada kerupuk susu, es krim susu, sabun berbahan dasar susu, dan susu murni dengan berbagai rasa, yaitu strawberry, coklat, jahe, dan lainnya.
Setelah mendapatkan penjelasan dari perwakilan KPP Pangestu, acara di lanjutkan dengan ISHOMA.  Pukul 13.00 WIB, semua peserta pergi ke tempat perternakan kambing. Panitia dan pesrta di bagi menjadi 10 kelompok, di mana masing-masing kelompok di pandu oleh beberapa orang dari KPP Pangestu. Tempat perternakan luas, bersih dan tertata, sehingga sanitasi sudah sangat baik. Setiap kambing di pelihara dan di rawat dengan sebaik mungkin. Seluruh kambing memiliki nama sendiri-sendiri, agar nantinya tidak ada kambing yang di kawinkan dengan sedarah atau satu keturunan. Jika hal itu terjadi, dapat merusak keturunan berikutnya. Setiap minggu kambing-kambing tersebut harus di mandikan, supaya bersih dan bulu-bulunya terawat. Acara selesai pukul 15.00 WIB yang di tutup dengan pemberian kenang-kenangan dari Hima Dilogi kepada KPP Pangestu.


         

Selasa, 10 September 2013

Workshop Jurnalistik "Kupas Tuntas Jurnalistik"



HIMA Pendidikan Sosiologi UNY
Present: Workshop Jurnalistik dengan tema "Kupas Tuntas Jurnalistik"
Pembicara Tim dari Swara Kampus harian Kedaulatan Rakyat
Ayoo daftarkan dirimu! Peserta terbatas lhoo...

Info lebih lanjut hubungi: Yusuf (085726099683)